Memiliki usaha Beresiko tapi tidak memiliki Usaha lebih Beresiko
Franchise terpercaya, Lebih dari 200 Cabang di seluruh indonesia

Minggu, 25 Juli 2010

MANFAATKAN OTAK ORANG LAIN

Kesuksesan wirausahawan senior, dibangun dengan realitas bisnis (dan kehidupan global) yang belum serumit zaman sekarang. Karena kerumitannya kian kompleks, wirausahawan memerlukan banyak input, termasuk dari pendidikan. maka, “success story” tempo dulu, diambil saripatinya, kearifan dan kegigihannya, Wirausahawan pun untuk sukses, memerlukan pengetahuan dan keterampilan teknis. Bagaimana ia bisa “menjual” kalau tidak mendalami “dagangannya”? Bagaimana meyakinkan orang, kalau ia tidak mengerti apa yang harus ia tawarkan?
Perlunya orang yang mampu dan berpengalaman dalam membantu sebuah bisnis, tidak perlu diperdebatkan lagi. Apapun perusahaannya Anda harus memiliki keterampilan teknis atau kemampuan mempekerjakan orang untuk itu. Ini yang saya sebut “bekerja dengan otak orang lain.” Bicara soal memanfaatkan otak orang lain, David Ogilvy, tokoh paling inspirasional dalam dunia iklan, pernah memberi nasihat. Katanya,”Pekerjakanlah orang yang lebih pintar daripada Anda.” Dengan mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda akan lebih cepat dan banyak belajar dari mereka. Banyak orang yang lebih pintar daripada Anda pada banyak hal menulis pidato, membangun tim, yang dengan sadar mengajar anggota tim baru berbagai keterampilan baru. Sama halnya dengan keuangan. Anda dapat belajar akunting dasar dengan cepat kepada akuntan Anda.
Perusahaan yang menonjol seperti IBM, Microsoft, memiliki orang dengan kualitas menonjol hampir di semua bidang. Pekerjakanlah orang lain, buat mereka bekerja untuk Anda meskipun untuk itu, Anda harus mengeluarkan banyak uang. Satu hal lagi yang harus diingat, jangan bergantung kepada daftar riwayat hidup dalam mempekerjakan orang, sebab semua itu dapat dibuat dan ditata sedemikian menarik, padahal sesungguhnya itu tidak mencerminkan realita yang ada. Penilaian justru didasarkan pada naluri atau insting dasar yang Anda miliki. Carilah orang yang Anda yakin:
· Mampu mengendalikan bisnis
· Menunjukkan antusiasme
· Mampu memperlakukan staf dengan baik
Miliki orang yang memiliki komitmen untuk mengembangkan bakat. Ini merupakan satu inti kelompok bagi Anda. Pastikan bahwa Anda mempekerjakan orang yang tepat, pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Bisnis berhasil karena konsep dasarnya bagus, juga naluri wirausahawan terhadap suatu momen. Wirausahawan harus mampu bersikap luwes. Kalau memproduksi bunga plastik tidak menguntungkan, dia bisa cepat berganti memproduksi pakaian, lalu mainan dan elektronik. Dengan begitu, perusahaannya bisa menemukan titik temu yang betul-betul menjadi awal yang baik untuk berkembang.
Jika Anda bekerja dengan orang yang sangat cemerlang dibidangnya dan memiliki beragam bakat dan latar belakang, Anda akan mengembangkan sebuah tim dengan kekuatan dan kelenturan yang baik. Adalah esensial untuk mampu mengenali bakat sejati dan mengembangkannya.
Memakai otak orang lain adalah benar-benar suatu kesenangan jika Anda suka permainan dalam tim. Anda tidak akan pernah menyesal bekerja dan berkembang bersama orang-orang berbakat. Orang-orang seperti ini yang akan membuat Anda menjadi wiraswastawan yang lebih sukses. Satu fakta menarik, bisa diperlihatkan di sini, bagaimana figur kharismatik di sebuah di desa tertinggal, menarik ”orang-orang terdidik” untuk berbuat sesuatu didesanya. Ia figur yang mampu bekerja dengan otak orang lain, meskipun cuma berbekal Sekolah Rakyat.

HIKMAH



Dari penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam berbisnis kita memerlukan tenaga yang ahli dibidangnya, perlu juga untuk kita agar bisa berbekal dengan pengetahuan dalam berbisnis agar kita bisa bekerjasama dengan mereka sebaik mungkin. Karena kita akan mengetahui cara menghormati mereka dikarenakan pengetahuan kita tentang bisnis dan bagaimana bidang-bidang yang mereka geluti sehingga kita bisa menghargai usaha mereka masing-masing. Mempekerjakan orang yang lebih pintar dari kita agar kita bisa belajar banyak dari mereka dan sikap yang bijaksana harus dimiliki oleh pebisnis yang memimpin suatu bisnis dan menempatkan suatu pada tempatnya agar tidak terjadinya kesemenang-menangan dalam memimpin sebuah bisnis.
Photobucket