Memiliki usaha Beresiko tapi tidak memiliki Usaha lebih Beresiko
Franchise terpercaya, Lebih dari 200 Cabang di seluruh indonesia

Minggu, 25 Juli 2010

”BERANI”, MODAL AWAL ENTREPRENEUR

Kami yakin, kalau entrepreneur berani memiliki visi, maka akan lebih dapat menciptakan kekuatan positif di dalam pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup kita. Karena ini saya sangat yakin dengan ungkapan berikut ini: “Hati-hatilah dengan angan-anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan”
Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, pernah bilang, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Visi itu memang bisa mensugesti orang. Semua langkah kita akan di arahkan kesana. Apalagi entrepreneur ini biasanya seorang pemimpi. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para pengikut yang dipimpinnya. Perlu digaris bawahi bahwa dalam mencapai mimpi haruslah dengan cara yang benar bukan dengan cara yang salah, karena semua perbuatan manusia akan kembali kepada-Nya lagi. Sejauh mana ia mengusahakan sesuatu maka ia akan mendapatkan sesuai dengan usahanya.
Anda “juru penerang”, mengusir gelapnya pikiran orang lain yang Anda pimpin. Ini prinsip kepemimpinan. Wirausahawan yang memiliki visi, adalah penerangan bagi para bawahannya. Wirausahawan dengan visi besar, merangsang terbangunnya semangat bisnis penuh kreativitas dan inovasi. Pimpinlah bawahan Anda dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan dan disertai dengan keadilan.
Berani dan kemauan keras akan memicu keberhasilan, atau minimal, keberanian berbuat dan berkreativitas. Selain keberanian diperlukan juga pendidikan pormal tetapi tidak cukup itu saja akan tetapi pengalaman juga sangatlah penting dan berharga. Jadi dalam berbisnis diperlukan keberanian, pengalaman dan pendidikan yang akan mengantarkan seseorang pada kesuksesan.
Bill Gates mengimpikan, personal computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan mimpinya, ia drop out dari studinya, memilih menekuni Microsoft-nya. Ia berhasil. Kini, ia salah satu orang terkaya dunia. Michael Dell, punya impian menakjubkan: mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Ia juga berhasil menjadi orang pertama yang memasarkan komputer pribadi dengan strategi direct marketing. Usahanya yang dirintis tahun 1984 berhasil, penjualan Dell Computer laris manis. Bahkan Dell dalam usia 34 tahun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat.
Contoh lainnya, Jeff Bezos. Mimpinya, menjadi pengusaha sukses di dunia e-commerce, perdagangan melalui intemet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia berkecimpung ke dunia maya, mendirikan Amazon. com. Situs itu melejit menjadi situs paling banyak dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya terwujud. Ia pun tercatat sebagai miliarder di negeri Paman Sam itu. Dari beberapa kisah tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa mereka berani dalam mengambil tindakan, untuk berwirausaha.
Berani Mencoba
Bisnis modern akan berhenti berputar kalau sikap berani mencoba itu lenyap. Memang, banyak orang yang gagal dalam usahanya, putus asa , tak berani mencoba lagi. Ini bukan saja merugikan aspek materi atau finansial saja, tapi juga aspek psikologis. karena itu, sekalipun krisis, tetaplah menjadi entrepreneur dengan semangat kewirausahaan tinggi. Sesungguhnya tidak ada yang gagal dalam berbisnis, yang ada hanya karena ia berhenti mencoba, berhenti berusaha. Berani mencoba, lebih tekun dan ulet, kegagalan takkan pernah ada.
Beranilah mencoba. Sebab, tidak satu pun di dunia ini, termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat menggantikan keberanian mencoba dengan bakat bisnis. Sebagus apa pun bakat seseorang, tidak akan sukses tanpa mulai mencoba. Bagaimana dengan kejeniusan seseorang? Juga tidak. Kejeniusan terpendam, sama saja dengan omong-kosong. Pendidikan terbaik? Juga bukan jaminan. Dunia ini sudah penuh dengan pengangguran berijazah sarjana. Ternyata, sekali lagi, keberanian mencoba dan mencoba itulah penentu kesuksesan bisnis kita. Keberanian mencoba juga harus didukung atau ditopang dengan kemampuan dan keahlian baik yang didapatkan dari pelatihan, kursus, pengalaman ataupun bangku kuliah.
Berani Gagal
Hanya orang yaug berani gagal total, akan meraih keberhasilan total.
Pernyataan John. F. Kennedy ini ada benarnya. Gagal total, itu karier bisnis , Purdi E.Chandra dalam bukunya “Menjadi Entrepreneur Sukses” bertutur : “Akhir 1981, merasa tak puas dengan pola kuliah yang membosankan saya meninggalkan kampus. Saat itu saya pikir, gagal meraih gelar sarjana, tapi bukan berarti gagal mengejar cita-citanya. Tahun 1982, saya kemudian mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama. Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Pada awalnya, sepi peminat, cuma dua orang! Saat ini, wow, peminatnya membludak, sampai-sampai Primagama membuka cabang di ratusan kota, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia”.
Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses daripada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal. Kegagalan adalah suatu ombak yang menghamtam karang, semakin karang itu dapat dikatakan kuat jika dia dihantam ombak berkali-kali, dan karang tersebut adalah ketegaran kita, kita dikatakan tegar jika kita sanggup untuk tetap tahan dan bangkit dari kegagalan-kegagalan yang kita hadapi.
Maka, bila Anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, jangan harap orang akan memuji Anda; orang di sekitar Anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal; Anda tidak disalahkan; semua sahabat masih tetap berada di sekeliling Anda; Anda akan mendapat dukungan moral dari teman yang lain; Ada orang yang akan meminjami uang sebagai bantuan sementara.
Mengapa gambaran seorang entrepreneur yang gagal, karena banyak masyarakat kita menganggap bahwa kegagalan adalah suatu hal yang buruk. Itulah masyarakat kita. Kita cenderung memuji yang sukses dan menang, dan mudah menghujat yang kalah dan gagal. Sebaiknya, setiap kita mulai mengubah budaya itu, beri kesempatan kedua bagi setiap orang. Apabila orang gagal, tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalannya. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Kegagalan seharusnya membuat enterpreneur sejati tertantang untuk menemukan kekuatan-kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali. Tentu, kasus kegagalan dalam bisnis maupun dunia kerja, saat krisis ekonomi memang banyak. Suka atau tidak suka, setiap manusia pasti akan mengalami berbagai masalah, bahkan mungkin penderitaan.
Seorang entrepreneur, harus berani menghadapi kegagalan, dan memetik hikmahnya. Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah tatkala lengah. Menjadi berani ketika kita takut. ltu sebabnya, kita bisa sepakat pada pendapat Richard Gere, aktor terkemuka Hollywood,”Kegagalan itu penting bagi karier siapapun.” Kegagalan bukanlah suatu penghambat akan tetapi dengan kegagalan tersebut kita bisa mengetahui kesalahan-kesalahan kita pada masa lalu dalam mengembangkan usaha kita. Dari kesalahan tersebut kita benahi dan kita perbaiki.
Mengapa? Banyak orang membuat kesalahan yang sama, dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan. Sebaliknya. kita seharusnya menganggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, kita harus yakin akan menemukan kesuksesan di penghujung kegagalan. tapi mengapa seseorang gagal dalam bisnis. Ada beberapa sebab umum.
Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. Ketiga, biasanya kita terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cenderung masih memiliki sikap, tidak mau tahu dari mana kita harus memulai kembali suatu usaha. Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Buat kita mengalami sembilan dari sepuluh hal yang kita lakukan menemui kegagalan, maka sebaiknya kita bekerja sepuluh kali lebih giat. Dengan memiliki sikap dan pemikiran semacam itu, maka akan tetap menjadikan kita sebagai sosok entrepreneur yang selalu optimis akan masa depan. Maka, sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang entrepreneur dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi ukurlah, berapa kali ia bangkit kembali.
Berani Sukses
Seberapa besar rezeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita berani mengambil risiko
Sukses adalah proses. Ia dicapai dengan pengorbanan. Salah satunya, tidak cengeng dengan kegagalan. Keyakinan bisa sukses, selalu dibangun setiap saat. Karena itulah, jangan biarkan Anda kehilangan motivasi untuk sukses, dan terus membangun keyakinan itu dalam sanubari. Kesuksesan bukanlah hanya mimpi tapi dengan kerja keras dan perjuangan hidup. Hidup tanpa perjuangan sama saja kita hidup untuk gagal.
Buanglah semua alasan, Anda gagal karena kelemahan dari diri Anda. Kurang cerdas, kurang fit, sudah terlalu tua, dan segudang “rasa kurang”, bukanlah alasan Anda gagal. Sukses memerlukan keberanian tanpa henti, mempelajari kemunduran bisnis. Hilangkanlah pikiran-pikiran dan tindakan yang negatif dari diri Anda akan tetapi bangunlah pikiran dan sikap positif dan inovatif
Hadapkan setiap problem dengan perjalanan sukses wirausahawan lain yang serupa usahanya dengan Anda. Bahkan, Anda simak mereka yang gagal, dan temukan jawabannya mengapa dia gagal. Kesiapan pribadi seorang wirausahawan menghadapi perubahan, juga dipermantap. Jangan mudah dikejutkan perubahan. Ikutilah perubaan itu seperti air mengalir pada saat perubahan meningkat maka kepribadian positif harus juga ditingkatkan agar tidak terjadi tingkah laku yang negatif seperti sombong, kikir dan boros. Pelajarilah kesuksesan orang lain, himpun semua “sebab-sebab sukses” itu, temukan kelebihan-kelebihan itu, dan mulai mencoba menyusun apa kelebihan Anda, apa yang baru yang bisa ditelurkan dari proses membandingkan dengan usaha orang lain. Tapi ingat bahwa bukan semua penyebab kesuksesan harus ditiru begitu saja akan tetapi harus ada penyaringan dari diri Anda semua contoh Anda ambil tapi Andalah yang menentukan sikap dan tindakan yang harus Anda lakukan untuk menciptakan kesuksesan.
Seorang wirausahawan, adalah yang selalu buka mata dan buka telinga terhadap setiap peluang. Sukses wirausahawan, bukan sekadar “rezeki dari langit”, tapi juga kejelian membaca/menangkap peluang. Ini memerlukan stamina usaha yang tinggi. Jangan ketakutan lebih dulu, seakan-akan wirausahawan itu orang yang tidak pernah beristirahat. Tidak! Secara fisik, istirahat perlu, tapi sebagai wirausahawan, pikiran Anda tetap jalan dalam arti, keseharian kita dibiasakan terus memikirkan, kebaikan-kebaikan apa yang bisa dibangun berdasarkan peluang yang kita hadapi setiap saat.
Tidak ada orang yang bisa mendapatkan kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang setengah-setengah. Sukses berarti hanya hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani. Dengan demikian sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus-menerus merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya, kita berhasil berbuat lebih banyak hal yang bermanfaat. Yang lebih penting lagi adalah orang yang sukses itu orang yang selalu menjaga moral dan etika yang harus dipatuhi dan tidak diselewengkan kearah yang tidak baik.
Kepercayaan diri yang besar itu, membangkitkan semangat untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan itu, juga berarti perlu dibagi kepada sesama pebisnis. Betapapun sibuknya wirausahawan yang sukses, dalam dirinya ada jiwa sosial saat diminta membantu wirausahawan lain yang belum sesukses dirinya. Yakinlah, dalam jiwa seorang wirausahawan sukses, ada keyakinan: Allah itu kekuatan-Nya besar yang mendorong umatnya, termasuk para wirausahawan, untuk tidak egois. Karena pribadi yang senang melihat orang lain “gagal melulu”, sejatinya sedang menanti gelombang kegagalan menerpanya. Jadi, beranilah berpikir sukses!
Berani Berbeda
Bila kita benar-benar ingin berhasil dalam hidup ini, munculkanlah bakat ini dari dalam diri, biarkan ia bersinar begitu terang. Orisinalitas gagasan, di mana Anda menampakkan “sesuatu yang baru dan terang”, akan membuat keberbedaan itu, memberi nilai lebih bagi pribadi Anda.
Lebih baik kita berani berbeda. Perbedaan kita dari yang lain, adalah wujud ketekunan kita menjadi lebih baik. Seorang diri, menjadi lebih baik, di antara banyak orang yang berpikiran nyaris sama tentang suatu hal, lalu keberbedaan Anda, diterima banyak orang dan diterima dunia. Luar biasa bukan?. Mari, gunakan energi Anda menghasilkan perbedaan yang bertenaga. Perbedaan yang bernilai. Buatlah diri anda berbeda dengan yang lainnya, berbeda dalam gaya berbicara yang halus, sopan santun, berbeda dalam berbuat kebaikan, berbeda dalam membuat sesuatu yang baru, berbeda dalam inovasi dan berbeda dalam memberikan suatu yang terbaik untuk dunia.
MENGAPA KEBERANIAN DIPERLUKAN?
Keberanian telah terbukti memberikan banyak keuntungan bagi banyak orang, sehingga tidak perlu diragukan lagi bahwa memang setiap orang memerlukan keberanian. Ada Keberanian, Ada Masa Depan. Ada Keberanian, Ada Perubahan. Bagaimana jika Thomas Alva Edison tidak memiliki keberanian untuk berkali-kali gagal sebelum akhirnya berhasil menemukan bola lampu? Bagaimana jika Soekarno dan Hatta tidak memiliki keberanian untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945? Apa yang kiranya akan terjadi jika Wright bersaudara takluk pada rasa takut mereka untuk mencoba mencari cara untuk menerbangkan pesawat udara yang pertama? Yang jelas, jika mereka semua tunduk pada rasa takut gagal, takut mati, takut bereksperimen, saat ini mungkin sekali kita belum bisa menikmati penerangan lampu, masih hidup dalam era penjajahan, dan masih menggunakan kapal layar untuk menyeberang benua. Singkatnya, tanpa adanya keberanian tak akan pernah ada perubahan, tak akan pernah ada inovasi baru yang bisa memberi berbagai kemudahan pada kita, dan yang membantu kita meraih cita-cita.
DARI MANA DATANGNYA KEBERANIAN?
Jika kita sudah yakin bahwa memang keberanian diperlukan untuk memulai melangkah ke masa depan dan memulai aksi untuk menggulirkan perubahan positif tidak hanya untuk kita sendiri tapi juga untuk orang lain, maka yang berikutnya yang perlu kita ketahui adalah sumber keberanian.
Dari hati nurani. John C. Maxwell berpendapat bahwa keberanian yang dahsyat dan bertahan lama umumnya tumbuh dari dalam, sebagai jawaban dari pergumulan batin seseorang. Sheldon Kopp, seorang ahli psikoterapi, menambahkan bahwa semua pergumulan batin terjadi di dalam diri seseorang. Intinya, seseorang tidak bisa memaksakan keberaniannya akan tetapi keberaian tiu datangnya dari orang itu sendiri atau dari hati nuraninya. Keberanian diri bisa ditumbuhkan dari berbagai sumber, misalnya: dari kemarahan, ketidakpuasan, kesulitan, tekanan dan kegagalan.
Einstein, ilmuwan genius, ternyata berkali-kali gagal berbagai eksperimen ilmiahnya. Kegagalan-kegagalannya ini membuat Einstein penasaran, sehingga ia terus mencoba sampai akhirnya ia berhasil melahirkan teori relativitasnya yang fenomenal. Dari Luar. Selain dari diri sendiri, keberanian juga bisa datang dari luar kita: dari kondisi sekitar kita, ataupun dari orang lain. Para pemimpin perjuangan bangsa seperti Tjut Njak Dhien dan Bung Tomo telah berhasil menularkan keberanian mereka melawan ketidakadilan dan penindasan, kepada para pengikut mereka melalui ucapan dan tindakan mereka.
BAGAIMANA MENUMBUHKAN KEBERANIAN?
Bagaimana menumbuhkan keberanian tersebut? Mengendalikan Diri. Keberanian bukanlah semata-mata kenekatan buta ataupun ketiadaan rasa takut. Keberanian adalah kemampuan mengelola risiko dan mengendalikan rasa takut tersebut. Jadi, sebenarnya, keberanian berawal dari rasa takut. Rasa takut yang berhasil dikendalikan dapat diubah menjadi keberanian. Jelaslah bahwa kuncinya di sini adalah: kendali diri. Sebagai manusia, wajar saja jika kita mengalami rasa takut ketika kita jatuh, gagal, mengalami masalah, ataupun ketidakadilan. Tetapi, seorang pemimpin besar, orang yang sukses, tidak berhenti pada rasa takut tersebut. Ketika mereka takut, mereka tidak lari dari rasa takut, melainkan menghadapi rasa takut itu sendiri.
Mereka mencoba mengenali rasa takut tersebut, dengan menganalisis sumber rasa takut itu. Setelah sumber rasa takut berhasil diidentifikasi, mereka mengendalikan rasa takut tersebut dan mengubahnya menjadi keberanian yang luar biasa. Jika rasa takut berasal dari fakta bahwa mereka harus berjuang sendiri, maka mereka akan mencoba menggalang dukungan sehingga rasa takut itu pun pergi. Jika ternyata rasa takut datang dari ketidakmampuan atau kekurangan keterampilan, maka mereka akan belajar keterampilan yang kurang tersebut, sehingga rasa takut itu berhasil diatasi.
Fokus pada Tujuan. Dalam memasuki daerah yang belum kita kenal ataupun melakukan sesuatu yang baru, yang belum kita ketahui hasilnya, wajar saja jika rasa takut muncul. Tapi, jika kita tetap fokus pada tujuan ataupun mimpi yang kita raih, halangan sebesar gunung pun dapat kita kalahkan. Misalnya saja kita telah bertekat untuk mendaki ke menuju puncak gunung. Sepanjang perjalanan, pasti akan ada kerikil yang harus diinjak, lembah yang harus dilalui, sungai yang harus diseberangi.
Jika kita fokus pada tujuan mencapai puncak gunung, maka apa pun yang harus kita lalui, kita tidak takut, karena kita tahu bahwa memang kendala-kendala itulah yang akan kita temui dan harus kita lalui sebelum mencapai puncak. Setelah mencapai puncak, kita juga tahu bahwa kita akan menikmati “reward” yang luar biasa yang mengalahkan segala kesulitan yang harus kita hadapi: udara yang sejuk, pemandangan yang spektakuler serta perasaan puas telah mengalahkan segala tantangan. Demikian pula dalam hidup kita. Dalam perjalanan menuju sukses, pastilah berbagai kendala harus kita hadapi. Tetapi dengan memfokuskan diri pada hasil akhir, kendala jadi bukan halangan lagi, karena kita tahu kendala itu adalah bagian dari perjalanan kita, yang harus kita hadapi.
Menggalang Dukungan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Artinya kesulitan apa pun yang kita alami, jika kita dapat berbagi rasa dengan orang lain, maka akan terasa lebih ringan. Semua orang yang telah meraih sukses, pasti tidak melakukannya sendirian. Mereka memiliki para pendukung setia yang memberi dukungan kepada mereka ketika mereka gagal dan mengalami kesulitan. Bagaimana mungkin Jendral Besar Soedirman menjatuhkan perlawanan musuh di Yogyakarta tanpa bantuan para prajurit setia yang mendukungnya.
Melakukan Persiapan. Ketakutan muncul karena ketidaktahuan. Jadi, agar kita lebih mengenal medan yang akan kita lalui, kita perlu mengadakan persiapan untuk mengenal medan tersebut dan mengantisipasi kendala-kendala yang akan kita temui. Misalnya saja kita ingin memulai usaha sendiri, tapi kita belum memiliki dana, keterampilan, serta pengalaman yang cukup untuk memulai. Untuk itu, kita perlu melakukan persiapan seperlunya, yaitu: mempelajari keterampilan yang diperlukan (belajar sendiri, ikut kursus, ikut pendidikan khusus, ataupun belajar langsung dari orang lain), bekerja di perusahaan orang lain yang sejenis untuk memperoleh pengalaman bisnis, dan menabung untuk menggalang modal dasar memulai bisnis. Jika hasil tabungan ternyata belum cukup, kita bisa mencoba mencari investor yang mau menginvestasikan sejumlah dana pada usaha kita (untuk itu kita perlu menyusun proposal yang meyakinkan). Seandainya kita tidak tahu bagaimana menyusun proposal, kita bisa belajar dengan membaca buku-buku referensi terkait, bertanya kepada dan belajar dari teman-teman yang sudah berhasil.
Tanpa keberanian tak akan ada tindakan. Tanpa keberanian tak akan ada perubahan. Tanpa keberanian tak akan ada masa depan. Tanpa keberanian tak akan ada mimpi yang bisa diraih. Jadi, jika Anda ingin berubah, ingin memperbaiki nasib, ataupun ingin meraih mimpi, Anda perlu keberanian.
Copyright © Sinar Harapan 2003

HIKMAH



Dari penjelasan diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa dalam berwirausaha dipelukan keberanian untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan orang sekitar. Dalam berwirausaha diperlukan keberanian mencoba dan jangan pernah takut untuk mlakukan sesuatu, berani gagal; kegagalan bukanlah akhir dari sebuah usaha akan tetapi kegagalan memberikan pelajaran kenapa usaha kita belum berhasil dan belum mencapai tujuan, beranilah untuk menghadapi sukses dan buanglah pikiran-pikiran yang menghambat kita untuk sukses dan beranilah untuk berbeda memberikan suatu yang terbaik untuk dunia.
Keberanian diperlukan terbukti memberikan banyak keuntungan bagi banyak orang, Ada Keberanian, Ada Masa Depan. Ada Keberanian, Ada Perubahan. Datangya keberanian dari hati nurani dan dari luar. Selain dari diri sendiri, keberanian juga bisa datang dari luar kita: dari kondisi sekitar kita, ataupun dari orang lain. Menumbuhkan keberanian dengan cara mengendalikan diri, keberanian adalah kemampuan mengelola risiko dan mengendalikan rasa takut tersebut. Fokus pada Tujuan. jika kita tetap fokus pada tujuan ataupun mimpi yang kita raih, halangan sebesar gunung pun dapat kita kalahkan. Menggalang Dukungan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing artinya kesulitan apa pun yang kita alami, jika kita dapat berbagi rasa dengan orang lain, maka akan terasa lebih ringan. Melakukan persiapan. Ketakutan muncul karena ketidaktahuan. Jadi, agar kita lebih mengenal medan yang akan kita lalui, kita perlu mengadakan persiapan untuk mengenal medan tersebut dan mengantisipasi kendala-kendala yang akan kita temui.
Photobucket